Optimis Prabowo Pemersatu, Socrates Sofyan Yoman: Kebijakannya Bisa Selesaikan Masalah Papua

oleh -158 kali dilihat

Papua – Pendiri sekaligus Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC), Socrates Sofyan Yoman mengaku optimis bahwa Presiden Prabowo adalah harapan baru bagi seluruh rakyat Indonesia khususnya rakyat Papua.

Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua (PGGBP) itu berharap dengan kebijakan Pemerintahannya bisa menyelesaikan masalah Papua akhir-akhir ini.

“Seluruh masyarakat Papua yakin Prabowo Subianto sebagai pemimpin bangsa yang berkarakter mulia didasari oleh pandangannya bahwa Prabowo adalah sosok yang jujur, berhati mulia, tulus, ikhlas, pemaaf, pemersatu, nasionalis sejati, tidak munafik, dan memiliki tindakan nyata,” tegas dia, 18 Februari 2025.

Dia juga meminta agar pihak-pihak tertentu tidak gampang mendeskresitkan Prabowo maupun kebijakan Pemerintahannya, dan lebih baik berkontribusi membantu Pemerintahan.

“Jangan lihat sisi gelapnya, tapi lihat karakter mulia, talenta, karunia, kemampuan, dan keluhuran budi yang ada dalam hidupnya,” jelas Socrates.

Socrates menjelaskan bahwa keyakinannya tentang Prabowo Subianto sebagai pemimpin bangsa yang berkarakter mulia didasari oleh pandangannya bahwa Prabowo adalah sosok yang jujur, berhati mulia, tulus, ikhlas, pemaaf, pemersatu, nasionalis sejati, tidak munafik, dan memiliki tindakan nyata.

Lebih lanjut, Socrates menyatakan bahwa meskipun ada perbedaan ideologis dan nasionalisme, dia percaya bahwa persaudaraan dalam kemanusiaan harus tetap dijaga.

“Saya berdiri pada keyakinan, kita boleh berbeda secara ideologis dan nasionalisme, tetapi kita bersahabat atau bersaudara dalam kemanusiaan untuk mencari jalan penyelesaian urusan Papua Barat dengan jalan damai, terhormat, bermartabat dan manusiawi,” ucapnya.

Sebagai anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC), Socrates menekankan bahwa syarat utama untuk penyelesaian urusan Papua adalah harus membebaskan diri dari perasaan dendam, benci, sakit hati, kepahitan hati, tidak senang dan tidak suka kepada orang lain.

“Seperti biasanya orang sakit tidak biasa menolong orang sakit. Hanya orang sehat yang selalu menolong orang-orang sakit,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.