Spanduk BEM UI Dukung AASB Turunkan Jokowi & Pertanyakan KKN Rektor Bertebaran di Jakarta

oleh -216 kali dilihat

Jakarta – Jelang perhelatan akbar pesta demokrasi, pemilu 2024, gerakan Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) muncul dibeberapa daerah. Secara terang-terangan, ajakan AASB itu muncul melalui spanduk yang dipasang dibeberapa titik.

Menjelang aksi unjuk rasa AASB di Jakarta, Kamis (10/8). Sejumlah spanduk dukungan AASB bertebaran di sejumlah titik di Jakarta. Di antaranya terlihat di tempat fasilitas umum seperti halte busway dan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Jakarta Selatan. Spanduk tersebut bertuliskan diantaranya BEM UI Dukung AASB Turunkan Jokowi dan BEM UI mendukung Aliansi Aksi Sejuta Buruh.

Tidak hanya sebatas dukungan terhadap aksi AASB Ketua BEM UI juga mempermasalahkan kenaikan harta kekayaan Rektornya sendiri di kampus. Melky mempertanyakan kenaikan harta kekayaan Rektornya dalam hal ini Ari Kuncoro berdasarkan sumber yang dia peroleh dari pemberitaan terkait LHKPN Ari Kuncoro. Tidak hanya itu, Melky telah menyudutkan Rektornya sendiri dengan menyatakan terindikasi KKN, minta ganti Rektor yang koruptor.

Padahal, status dan kedudukan hukum terkait LHKPN merupakan hanya sebagai salah satu instrumen pencegahan korupsi.

Maka dari itu, karena melihat justru dengan adanya upaya penggerakan sejumlah masyarakat tersebut justru hanya akan memunculkan sebuah kegaduhan dan tidak membawa dampak positif apapun kepada rakyat, maka Koalisi Masyarakat Jakarta Maju dan Makmur langsung dengan sangat tegas menolak adanya rencana Aksi AASB itu dari kelompok Buruh.

Di sisi lain, masyarakat sendiri saat ini sedang banyak mengalami permasalahan, utamanya mereka sedang dihadapkan pada situasi sosial dan ekonomi yang kini masih tidak menentu akibat adanya ketidakpastian ekonomi global semenjak ancaman krisis, inflasi hingga stagflasi di dunia semenjak tahun 2023.

Justru apabila ketika masyarakat sendiri tengah dihadapkan pada situasi yang serba sulit tersebut, namun malah ditambah dengan adanya aksi-aksi yang sama sekali tidak jelas dan tidak memberikan dampak manfaat yang positif untuk rakyat, maka hendaknya hal-hal demikian sama sekali tidak perlu dilakukan.

Terlebih, pada saat-saat seperti ini, yang mana semakin mendekati dan menjelang pelaksanaan pesta demokrasi dan kontestasi politik melalui adanya gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang. Hendaknya justru pelaksanaan sirkulasi kepemimpinan di Indonesia setiap 5 (lima) tahunan itu bisa disambut dengan marak dan antusiasme tinggi, penuh dengan hal-hal positif.

Bukan hanya itu saja, namun ajakan-ajakan dalam gerakan Aksi AASB tersebut juga memiliki nada yang provokatif dan juga akan sangat rawan untuk terjadinya pecah belah keutuhan masyarakat di NKRI. Dengan adanya seruan ajakan tersebut, apalagi sampai pada penolakan pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang dengan menggunakan pengerahan sejumlah massa kekuatan rakyat, maka merupakan sebuah momok yang harus bisa diantisipasi dan diwaspadai dengan serius oleh banyak daerah.

Maka dari itu, untuk semua pihak, termasuk juga para tokoh ulama dan tokoh masyarakat di berbagai wilayah hendaknya mampu untuk bisa terus menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah untuk termakan adanya isu dan juga sebuah provokasi seperti hal-hal demikian yang mengatasnamakan AASB.

Karena, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 justru hendaknya masyarakat bisa untuk terus memperkuat persatuan dan kesatuan mereka, bukan malah terpecah belah. Banyaknya ajakan yang berpotensi untuk memecah belah seperti Aksi AASB menjelang pesta demokrasi memang harus ditolak dengan tegas oleh masyarakat, seluruh Ormas dan para aktivis lintas agama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.